Pengikut

Selasa, 24 Oktober 2017

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP


Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu :
·         Hemoglobin
·         Hematokrit
·         Leukosit (White Blood Cell / WBC)
·         Trombosit (platelet)
·         Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
·         Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
·         Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
·         Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.






A.   Hemoglobin
     Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Harga normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu :
·                     Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
·                     Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
·                     Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
·                     Anak anak : 11-13 gram/dl
·                     Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
·                     Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
·                     Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
·                     Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia.
Tujuan :
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain
Bahan Pemeriksaan :
Darah kapiler atau darah vena dan darah tepi.
Prinsip Pemeriksaan :
Mengukur kadar HB berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb yang menjadi asam hematin oleh adanya HCl 0,1N
Alat Dan Bahan :
1.      Haemometer set terdiri dari :
v  Tabung pengukur
v  2 tabung standar warna
v  Pipet Hb dengan pipa karetnya
v  Pipet HCl
v  Batang pengaduk
v  Botol tempat HCl dan aquadest
v  Sikat pembersih
2.      Perlak kecil dan pengalas
3.      Kapas alkohol 70%
4.      Jarum/Lancet
5.      Handscoon steril
6.      Kapas kering
7.      Bengkok
Prosedur Kerja :
v  Masukan larutan HCl 0,1N dengan pipet HCl kedalam tabung pengencer sampai pada angka 2
v  Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan dan langkah prosedur pemeriksaan
v  Membawa alat-alat ke dekat pasien
v  Mencuci tangan
v  Memasang perlak dan pengalas dibawah tangan pasien yang akan diambil darahnya
v  Menyiapkan bengkok
v  Memakai handscoon steril
v  Menyiapkan jari klien dan mengumpulkan darah ke bagian jari tangan dengan cara memijat
v  Menghapus hamakan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan alcohol
v  Menusukan jarum pada ujung jari sebelah tepi sampai darah keluar
v  Menghapus darah yang pertama kali keluar dengan kapas kerin
v  Dengan pipet Hb menghisap darah sampai angka 20 cm, jangan sammpai ada gelembung udara yang sampai ikut terhisap
v  Hapus darah yang melekat pada ujung pipet dengan menggunakan kapas kering
v  Menuangkan darah tersebut ke dalam tabung pengencer yang sudah berisi HCl
15.0,1 N dengan posisi tegak lurus dan hindarkan darah mengenai dinding tabung
v  Sisa darah yang mungkin masih melekat di dalam lumen pipet Hb di bilas dengan jalan meniup dan menyedotnya.
v  Tunggu sampai 1 menit
v  Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit, pada setiap kali penambahan warna dari larutan asam hematin yang terjadi, bandingkan dengan warna dari larutan standar
v  Pada saat warna tersebut sama, maka penambahan aquadest dihentikan dan kadar Hb dibaca skala itu dengan satuan pembacaan gr
v  Mengambil perlak dan pengalas, merapikan alat-alat
v  Melepaskan handscoon
v  Mencuci tangan

B.    Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit yang sama.
1.      Hematokrit Mikro
Tujuan   :
Utk mengetahui Nilai Ht seseorang dlm vol %
Prinsip   :
Darah dengan anticoagulant (heparin) dimasukkan ke dalam pipet kapiler kemudian dipusing dalam waktu 3 – 5 menit dengan kecepatan 16.000 rpm sehingga sel-sel terpisah dalam keadaan memadat, prosentase pemadatan sel terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil px dalam vol%
Alat  dan bahan yang digunakan :
v  pipet kapiler / mikro kapiler dengan antikoagulan Heparin.
v  Sentrifuge mikro hematocrit
v  Skala pembacaan
v  Dempul
Cara Kerja
v  Isi darah ¾ pipet kapiler
v  Sumbat dengan  dempul
v  Pemusingan (16.000 rpm selama 3 – 5 menit)
v  Posisi dempul menghadap keluar   
v  Seimbang
v  Diulang jika
1.  Hemolisa
2. Darah keluar pipet
3. Hasil Ht > 50 vol %
Perhitungan
v  Hb      : Ht x 0.34
v  AE       : Ht x 120.000
v  AL       : BC x 10.000


2.      Hematocrit Makro
Prinsip :
Darah dengan anticoagulant Na2EDTA dimasukkan ke dalam tabung wintobe kemudian dipusing 3000 rpm selama 30 menit sehingga sel-sel terpisah dalam keadaan memadat, prosentase pemadatan sel terhadap volume darah semula dicatat sebagai hasil px dalam vol%
Cara Kerja :
v  Darah dengan antikoagulant dihomogenkan.
v  Masukkan darah kedalam tabung wintrobe dengan pipet pasteur hingga mencapai garis tanda 100.
v  Dipusing selama 30 menit dengan kecepatan 3000 rpm.

Pembacaan Hasil :
v  Tinggi kolom eritrosit yang dibaca sebagai nilai hematokrit dan dinyatakan dalam vol%.
v  Tebalnya lapisan putih diatas eritrosit yang tersusun dari lekosit dan trombosit.
v  Lapisan ini disebut sebagai buffi coat dan dinyatakan dalam mm.
v  Warna kuning dari lapisan plaama yang disebut indek ikterik.

C.    Leukosit
Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.
Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.
Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll
Tujuan :
Untuk menghitung  jumlah leukosit dalam darah

Prinsip kerja :
darah yang telah di encerkan lalu di hitung jumlah leukosit dalam volume pengenceran tertentu dengan cara mengalikan terhadap faktor perhitungan jumlah leukosit dan di peroleh jumlah leukosit dalam satuan volume darah
Alat :
v  pipet thoma leukosit
v  kamar hitung (improved neubaure)
v  dek glass/cover glass
v  counter tally
v  tissue
v  mikroskop
Bahan pemeriksaan :
darah yang telah di beri EDTA
Reagen :
larutan turk
Cara kerja:
v  hisaplah darah dengan pipet thoma leukosit sampai tanda garis tanda 0,5 tepat
v  hapuslah kelebihan darah yang melekat pada bagian luar pipet
v  lau hisaplah larutan turk samapai tanda 11 (hati - hati jangan sampai terjadi gelembung udara)
v  lalu kedua ujung pipet di tutup dengan menggunakan jari lalu kocok sampai darah dan larutan turk homogen
v  letakkan kamar hitung (improved neubaure) dan kaca penutungnya / cover glass (supaya kaca penutupmudah lengket pada bagian kedua tunggul di basahi dengan sedikit air)
v  lalu ambil pipet thoma tadi dan kocok kembalai, lalu buang kira - kira 3 - 4 tetes
v  tetesan selanjutnya di masukkan kedalam kamar hitung (improved neubaure) dan diamkan sebentar
v  kemudian leukosit di hitung dalam 4 bidang besar dengan perbesaran lensa objektif 10x dan 40x untuk memperjelas

D.   Trombosit
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit bergerombol).
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum tulang, dll.
Tujuan  :
Untuk mengetahui jumlah trombosit dan leukosit dalam lapang pandang
Prinsip kerja :
Darah di campur dengan reagen rees ecker kedalam pipet erytrosit  sampai tanda 101. Dilakukan dengan penambahan Magnesium Sulfat yang berfungsi sebagai pengenceran .
Alat :
v  Pipet eritrosit 
v  Bilik hitung  
v  Lancet 
v  reagen rees ecker dan Giemsa Mikroskop 
v  Magnesium sulfat   
v  Kaca preparat Alkohol
Bahan pemeriksaan:
v  darah vena
v  darah kapiler
Cara kerja :
1.       Cara Langsung (Rees dan Ecker)
v  Isaplah larutan REES ECKER ke dalam pipet eritrosit samapi garis tanda “1″ dan buanglah lagi cairan itu.
v  Isaplah darah sampai garis tanda “0,5″ dan cairan REES ECKER sampai garis tanda “101″. Segeralah kocok selama 3 menit.
v  Teruskan tindakan seperti menghitung eritrosit dalam kamar hitung.
v   Biarkan kamar hitung yang telah terisi dalam sikap datar dengan deglass tertutup selama 10 menit agar trombosit mengendap
v  Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah (1 mm kuadrat) memakai lensa objektif besar.
v  Jumlah itu dikalikan 2.000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah.
2.      Cara tidak langsung (Fonio)
v  Bersihkan ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering lagi.
v  Taruhlah di atas ujung jari tersebut setetes besar larutan magnesium sulfat 14%.
v  Tusuklah ujung jari dengan lanset melalui tetesan lar magnesium sulfat tersebut.
v  Setelah jumlah darah keluar kurang lebih 1/4 jumlah larutan magnesium sulfat, campurlah darah dengan magnesium sulfat tersebut.
v  Buatlah sedian hapus (dengan pewarnaan Giemsa)
v  Hitung jumlah trombosit yang dilihat bersama dengan 1.000 eritrosit.
v  Lakukanlah tindakan menghitung jumlah eritrosit per ul darah.
v  Perhitungkanlah jumlah trombosit per ul darah berdasarkan kedua angka itu.

E.    Eritrosit
Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah, sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll.
Prinsip :
Darah diencerkan lalu dihitung jumlah eritrosit dalam volume tertentu dengan mengalikan terhadap faktor perhitungan,sehingga diperoleh jumlah eritrosit dalam satuan volume darah. Pengenceran darah dengan Hayem menyebabkan lisisnya sel selain eritrosit dan trombosit, sehingga memudahkan pehitungan sel eritrosit , darah diencerkan 201x dan sel eritrosit dihitung pada 5 bidang kecil.
Bahan : Darah vena
Alat :
v  Mikroskop
v  Bilik hitung
v  Deck Glass
v  Transferpet 4 ml, dan 20 mikroliter
v  Tabung
Reagensia : Larutan Hayem
Cara Kerja :
v  Bilik hitung dan deck glass disiapkan dalam keadaan bersih.
v  Masukkan 4 ml reagen Hayem dalam tabung.
v  Ditambahkkan 20 mikroliter darah ke dalam tabung berisi larutan Hayem.
v  Tabung digojok agar larutan Hayem benar-benar melisiskan sel-sel selain eritrosit dan trombosit.
v  Bilik hitung dengan kaca penutupnya diletakkan di atas bidang yang datar.
v  Larutan campuran (darah+Hayem) dipipet dengan pipet pasteur kemudian ujung pipet disentuhkan dengan sudut 300 pada permukaan bilik hitung dengan menyinggung kaca penutup. Biarkan bilik hitung terisi perlahan-lahan dengan daya kapilaritasnya sendiri.
v  Biarkan bilik hitung tersebut selama 2-3 menit supaya eritrosit dapat mengendap.
v  Sel-sel eritrosit yang terdapat pada 5 petak kecil (bagian tengah bilik hitung) menggunakan mikroskop perbesaran 40X.




F.    Indeks Eritrosit
Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain : 
MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)
    MCV =  Hematokrit x 10
                Eritrosit
    Nilai normal = 82-92 fl

MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER), yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg)
     MCH = Hemoglobin x 10
                     Eritrosit
     Nilai normal = 27-31 pg

MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”)
     MCHC = Hemoglobin x 100
                     Hematokrit
     Nilai normal = 32-37 % 

G.   Laju Endap Darah
Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi masih terdeteksi.
Nilai normal LED pada metode Westergreen : Laki-laki : 0 – 15 mm/jam
                                                                      Perempuan : 0 – 20 mm/jam  

H.   Hitung Jenis Leukosit
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit.  Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam sel/μl.
Nilai normal untuk setiap sel :
Basophil          : 0-1%
Eosinofil          : 1-3%
Netrofil            : 55-70%
Limfosit           : 20-40%
Monosit            : 2-8% 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar