Pengikut

Kamis, 24 Desember 2015

laporan anfisman sistem pencernaan



LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA
Dosen Pengampu Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Manusia
Martina Kurnia Rohmah, S.Si,. M.Si
Acivrida Mega Charisma, S.Si,. M.Si









Nama Kelompok :
1.      Ike Yuyun                                  (15010100005)
2.      Kharisma Aprilia P                     (15010102006)
3.      Merinsa Chorry .H                     (15010101009)
4.      Tami Al Riyanti                         (15010103017)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA
D3 Analis Kesehatan
2015/2016



A.    JUDUL  PRAKTIKUM   : STRUKTUR ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

B.     TUJUAN PRAKTIKUM :
         Memahami dan menjelaskan struktur anatomi sistem pencernaan pada manusia dan kerja enzim pencernaan.

C.    DASAR TEORI :
   Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannnya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang dari mulut (oris) sampai anus (Syaifuddin, 2006).
   Saluran pencernaan terdiri atas mulut (oris), tekak (faring), kerongkongan (esophagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum minor), usus besar (intestinum mayor), rectum, anus. Alat penghasil getah cerna yaitu 1. Kelenjar ludah (kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar subingualis), 2. Kelenjar getah lambung, 3. Kelenjar hati, 4. Kelenjar pancreas, 5. Kelenjar getah usus.Selama dalam pancreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh (Syaifuddin, 2006).
   Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan terdiri atas dua bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisi-sisinya tulang maksilaris dan semua gigi dan sebelah belakang bersambung dengan awal faring. Di dalam mulut terdapat enzim, yaitu zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap zat lain. Enzim terdapat di rongga mulut, yaitu enzim ptyalin atau amilase ludah, yang bekerja mengubah gula menjadi tepung. Di dalam mulut terdapat gigi yang mempunyai fungsi untuk mengunyah makanan (Pearce, 2006).
   Faring (tekak) terletak di belakan hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran berbentuk kerucut terbuat dari membrane berotot (muscular membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tenggorokan sampai ketinggian vertebra servikal ke enam, yaitu ketinggian tulang rawan  krikoid, tempat faring bersambung dengan esophagus. Faring terbagi menjadi tiga, yaitu Nesofaring (di belakang hidung), faring oralis (terletak di belakang mulut), dan faring laryngeal terletak di belakang laring (Pearce, 2006).
   Eshofagus (kerongkongan) merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung. Eshofagus sebuah tabung berotot yang panjang ± 25 cm terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung. Setelah melalui thorax menembus diafragma, untuk masuk ke dalam abdomen dan menyambung dengan lambung. Esofagus berdinding 4 lapis, di sebelah luar terdiri dari jaringan ikat yang merenggang, sebuah lapisan otot yang terdiri dari 2 lapis serabut otot (Pearce, 2006).
   Lambung (gaster) merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari lapisan bagian atas fundus arteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium ilori, terletak di bawah diafragma, di depan pankreas dan limfa, menempel di sebelah kiri fundus uteri. Sekresi getah lambung mulai terjadi ketika makan. Lambung akan terangsang apabila melihat makanan dan mencium baunya. Rasa makanan akan merangsang sekresi lambung karena kerja syaraf menimbulkan rangsangan kimiawi yang menyebabkan dinding lambung melepaskan hormone yang disebut getah lambung. Getah lambung di halangi oleh sistem syaraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut (Syaifuudin, 2006).
   Usus halus (intestinum minor)  adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pylorus dan berakhir pada sekum, panjangnya ±6 meter, merupakan saluran yang paling panjang proses pencernaan dan arbsorbsi  hasil pencernaan yang terdiri lapisan usus halus ( lapisan mukosa{sebelah dalam}, lapisan otot melingkar {M. sirkuler}, lapisan otot memanjang {M. longitudinal} dan lapisan serosa {sebelah luar}) (Syaifuddin, 2009).
Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang 25cm panjangnya, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas. Saluran empedu dan saluran pancreas masuk ke dalam duodenum pada suatu lubang yang disebut ampula hepatopankreatika, atau ampula Vateri, sepuluh sentimeter dari pylorus. Yeyunum menepati dua perlima sebelah atas dari usus halus yang selebihnya. Ileum menepati tiga perlima akhir . Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung. Isi duodenum ialah alkali (Pearce,2006).
   Usus besar atau kolon yang kira-kira satu setengah meter panjangnya, adalah sumbangan dari usus halus dan mulai di katup ileokolik atau ileosekal yaitu tempat sisa makanan lewat. Refleks gastrokolik terjadi ketika
              
Organ
Cairan Pencerna
Reaksi
Enzim
Kerja Kimiawi oleh Enzim
Mulut
Saliva (ludah)
Alkali
Ptyalin (amilasi ludah)
Mengubah zat tepung masak menjadi gula yang dapat larut (Maltosa)
Lambung
Getah lambung
Asam
1.Rennin
2.Pepsin
3.Lipase gastrik
1.Mengubah kasinogen menjadi Kasein
2.Mengubah protein menjadi Pepton
3. Memulai hidrolisis atas lemak
Duodenum
Empedu
Alkali

Membantu kerja enzim prankeas
Mengemulsikan lemak
Pankreas
Cairan pankreas
Alkali
1.tripsin
2.amilase
3.lipase
1.menyederhanakan protein dan pepton menjadi polipeptida dan asam amino
2.mengubah semua gula dan zat tepung menjadi maltose
3.menyederhanakan lemak menjadi gliserin dan asam-lemak
Usus halus
Sukus enterikus
Alkali
1.enterokinase
2.erepsin
3.sukrosa maltase laktasa
1.membekaskan trpisin dalam cairan pancreas
2.menyederhanakan semua zat protein menjadi asam amino
3.menyederhanakan semua zat hidrat karbon menjadi monosakarida, glukosa, galaktosa, dan laevalosa
(Pearce, 2006).
Rectum ialah yang sepuluh sentimeter terbawah dari usus besar, dimulai pada kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal yang kira-kira 3cm panjangnya. Saluran ini berakhir ke dalam anus yang dijaga oleh otot internal dan external. Struktur kolon terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama seperti usus halus. Struktur rectum serupa dengan yang pada kolon, tetapi dinding yang berotot lebih tebal dan membrane mukosanya memuat lipatan-lipatan membujur yang disebut kolumna Morgagni. Fungsi usus besar, ialah usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan atau absorpsi makanan. Bila isi usus halus mencapai sekum maka semua zat makanan telah diabsorpsi dan isinya cair. Selama perjalanan di dalam kolon isinya menjadi makin padat karena air diabsorpsi dan ketika rectum dicapai maka feses bersifat padat-lunak. Peristaltic di dalam kolon sangat lamban. Diperlukan  waktu kira-kira enam belas sampai dua puluh jam bagi isinya untuk mencapai flexura sigmoid.
   Peritoneum ialah membrane serosa rangkap yang terbesar di dalam tubuh. Peritoneum terdiri atas dua bagian utama, yaitu peritoneum parietal, yang melapisi dinding rongga abdominal, dan peritoneum uiseral yang menyelaputi semua organ yang berada di dalam rongga itu. Ruang yang bisa terdapat du antara dua lapis ini disebut ruang peritoneal atau kantong peritoneum. Pada orang laki-laki berupa kantong tertutup; pada orang perempuan saluran telur (tuba Fallopi) membuka masuk ke dalam rongga peritoneum. Banyak lipatan atau kantong terdapat di dalam peritoneum; sebuah lipatan besar atau omentum mayor yang kaya akan lemak bergantungan di sebelah dapan lambung (Syaifuddin, 2009)
   Amilum merupakan bahan cadangan yang paling menonjol pada tumbuh-tumbuhan .Pada umumnya amilum ini terdapat sebagai butiran yang dapat berwujud bola,lensa atau telur dan mempunyai struktur berlapis yang jelas.Amilum tumbuh-tumbuhan tersusun dari kedua glukosa yaitu amilosa (15-27) dan amilopektin.Jenis-jenis amilum ini berbagai sumber menunjukkan perbedaan nyata mengenai percabangan,derajat polimerasi dan sifat-sifat lain (Priatna, 2009).
   Amilum adalah polimer dari Glukosa . Pada tumbuh-tumbuhan Amilum tersusun dari bahan glukan yaitu Amilosa yang terdiri dari rantai-rantai beberapa ratus unit glukosa (disebut juga redido ) yang linier dan tak bercabang,dapat larut dalam air panas tanpa pengembangan dan bertanggung jawab untuk warna khas biru iodium.Dan yang kedua adalah amilopektin terdiri dari rantai-rantai bercabang,dapat larut dalam air .Dalam rantai-rantai yang bercabang banyak dapat mengembang dalam air dan dalam pemanasan terbentuk lem amilum ,dengan iod amilopektin berwarna lembayung atau coklat (Priatna, 2009).
           Hewan penyimpan kelebihan glukosa dengan mempolimerisasikannya untuk membentuk glikogen struktur glikogen sama dengan struktur amilopektin ,tetapi cabangnnya pada glikogen lebih pendek dan lebih banyak (Priatna, 2009).


D.    Alat dan Bahan
   Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
·         Alat peraga sistem pencernaan
·         Cawan uji porselen
·         Pipet tetes
·         Buku petunjuk praktikum dan buku kerja

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
·         Nasi, roti, kentang
·         Larutan lugol
·         Larutan fehling A dan B ( Benedict )


E.     SKEMA KERJA
1.      Pengamatan Anatomi Sistem Pencernaan pada Manusia



 














2.      Rounded Rectangle: CARA KERJAPengamatan kerja enzim pencernaan








Rounded Rectangle: HASIL
 























                
F.  HASIL PENGAMATAN
1.         A. Pengamatan Anatomi Sistem Pencernaan pada Manusia


 














           




             B. Pengamatan Anatomi Sistem Pencernaan berdasarkan Literatur


Description: Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya
 
 













                                      
2.      Pengamatan Kerja Enzim
Bahan
Sebelum Dikunyah
Sesudah dikunyah
Uji Amilum
Uji Glukosa
Uji Amilum
Uji Glukosa
Nasi
Hitam
-
-
Biru keunguan
Roti
Hitam
-
-
Biru Keunguan
Kentang
Sangat Hitam
-
-
Kuning kemerahan
Tahu Goreng
Coklat
-
-
Tidak berwarna
Buah
Coklat
-
-
Tidak Berwarna

G.    PEMBAHASAN
Enzim pencernaan adalah substansi di perut dan sistem pencernaan yang memecah makanan, misalnya pepsin adalah sebuah enzim di lambung yang memecah protein, lipase untuk memecah lemak, amilase memecah karbohidrat, di samping itu juga terdapat getah lambung yang berupa asam klorida (HCl) yang diproduksi oleh sel-sel mukosa. Terdapat juga enzim dari hati dan pankreas yang membantu pencernaan, contohnya katalase yang dikeluarkan hati untuk menetralkan racun (Karnoto, 2012).
Enzim pada sistem pencernaan :
-          Mulut :
-          Lambung :
-          Pankreas :
Kelenjar usus
  • Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan dalam saluran pankreas
  • Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa
  • Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa
  • Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa
  • Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino
  • Enzim Lipase Usus berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan Gliserol
  • Enzim Erepsin/dipeptidase berfungsi untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
  • Enzim Disakarase berfungsi untuk mengubah disakarida menjadi monosakarida
(Karnoto, 2012).




No
Bahan makanan
Sebelum ditetesi lugol
Setelah ditetesi lugol
keterangan
1.
Nasi
Putih
Hitam
Warna nasi yang telah ditetesi lugol berubah menjadi warna hitam, itu berarti nasi memiliki kandungan amilum yang cukup tinggi
2.
Roti
Putih
Hitam
Warna roti yang telah ditetesi lugol berubah menjadi warna hitam, itu berarti roti memiliki kandungan amilum yang cukup tinggi
3.
Kentang
Cream / coklat kekuningan
Sangat hitam
Warna kentang yang telah ditetesi lugol berubah menjadi warna sangat hitam, itu berarti kentang memiliki kandungan amilum yang sangat tinggi
4.
Tahu goreng
Putih
Coklat
Warna tahu yang telah ditetesi lugol berubah menjadi warna coklat, itu berarti tahu tidak memiliki kandungan amilum, melainkan tahu memiliki kandungan protein.
5.
Buah melon
Hijau
Coklat
Warna melon yang telah ditetesi lugol berubah menjadi warna coklat, itu berarti melon tidak memiliki kandungan amilum, melainkan tahu memiliki kandungan glukosa.

Berdasarkan hasil pengamatan diatas, makanan yang terdapat amilum dan glukosa ialah nasi, roti, kentang. Karena pada uji amilum menggunakan indikator lugol (iodium) berubah warna menjadi warna hitam pada bahan makanan sebelum dikunyah. Hal ini sesuai dengan literatur dari Poedjiadi (1994) yaitu, Iodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat atau tidak. Amilum salah satu kabohidrat yang terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin. .Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam, berarti makanan tersebut banyak mengandung karbohidrat.
Menurut Keenan (1986) untuk mengetahui kandungan gula pereduksi dalam karbohidrat, memerlukan uji fehling. Gula pereduksi adalah karbohidrat yang dapat mereduksi senyawa pengoksidasi lemah seperti Cu dalam pereaksi fehling agar berfungsi sebagai gula pereduksi karbohidrat harus mempunyai fungsi aldehid atau gugus fungsi hemiasetal yang dapat membuka menjadi aldehid. Hasil uji positif apabila dalam suatu sampel terbentuk endapan merah bata. Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan,  hasil uji bahan makanan dengan fehling A dan fehling B tidak bereaksi dan tidak membentuk endapan bata merah, kemungkinan disebabkan kandungan fehling yang dibuat sudah kadaluarsa dan enzim ptyalin pada mulut tidak bekerja, sehingga kandungan uji bahan makanan tidak bereaksi. Enzim ptyalin pada mulut tidak bekerja sehingga tidak dapat mengubah bahan makanan yang mengandung amilum menjadi maltose.
        
        




H.    KESIMPULAN
      Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan dimulai dari mulut, faring (tekal), lambung, usus halus, usus besar, rectum, dan anus. Pada sistem pencernaan kerjanya dipengaruhi oleh enzim,  contohnya ialah  enzim ptialin pada mulut yang dapat mengubah amilum menjadi maltosa. Uji amilum diketahui dengan indicator iodium atau lugol jika ditetesi indicator tersebut berwarna hitam, atau ungu. Dan adanya kandungan glukosa yang diuji dengan larutan fehling apabila ditetesi indikator terdapat endapan merah bata.
     
I.       DAFTAR PUSTAKA
·         Karnoto, Bambang. 2012. Seri Pendalaman Materi Plus. Erlangga, Jakarta.
·         Keenan. 1986. Kimia Untuk Universitas Edisi 6 Jilid I. Erlangga, Jakarta.
·         Pearce, E. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
·         Poedjiadi ,Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
·         Priatna, D. R. 2009.Biologi umum. Bumi Aksara, Jakarta.
·         Syaifuddin, 2006. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
·         Syaifuddin, 2009. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 3. Buku Kedokteran EGC, Jakarta.