LAPORAN
PRAKTIKUM
STRUKTUR
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN
MANUSIA
Dosen Pengampu Mata
Kuliah Anatomi Fisiologi
Manusia
Martina Kurnia Rohmah,
S.Si,. M.Si
Acivrida Mega Charisma,
S.Si,. M.Si
Nama Kelompok :
1. Ike
Yuyun (15010100005)
2. Kharisma
Aprilia P (15010102006)
3. Merinsa
Chorry .H (15010101009)
4. Tami
Al Riyanti (15010103017)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA
D3 Analis Kesehatan
2015/2016
A.
JUDUL PRAKTIKUM
: STRUKTUR ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
B. TUJUAN PRAKTIKUM
:
Memahami
dan menjelaskan struktur anatomi sistem pencernaan pada manusia dan kerja enzim
pencernaan.
C.
DASAR
TEORI :
Saluran pencernaan makanan
merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannnya untuk
diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan, dan
pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang dari mulut (oris) sampai anus (Syaifuddin, 2006).
Saluran pencernaan terdiri atas mulut (oris), tekak (faring), kerongkongan (esophagus),
lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum minor), usus besar (intestinum mayor), rectum, anus. Alat
penghasil getah cerna yaitu 1. Kelenjar ludah (kelenjar parotis, kelenjar
submaksilaris, kelenjar subingualis), 2. Kelenjar getah lambung, 3. Kelenjar
hati, 4. Kelenjar pancreas, 5. Kelenjar getah usus.Selama dalam pancreas,
pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang hanya
diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh (Syaifuddin, 2006).
Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan
saluran pencernaan terdiri atas dua bagian luar yang sempit atau vestibula
yaitu ruang diantara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam,
yaitu rongga mulut yang dibatasi sisi-sisinya tulang maksilaris dan semua gigi
dan sebelah belakang bersambung dengan awal faring. Di dalam mulut terdapat
enzim, yaitu zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap zat
lain. Enzim terdapat di rongga mulut, yaitu enzim ptyalin atau amilase ludah, yang bekerja mengubah gula menjadi
tepung. Di dalam mulut terdapat gigi yang mempunyai fungsi untuk mengunyah
makanan (Pearce, 2006).
Faring (tekak) terletak di belakan hidung,
mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran berbentuk kerucut
terbuat dari membrane berotot (muscular membranosa) dengan bagian terlebar di
sebelah atas dan berjalan dari dasar tenggorokan sampai ketinggian vertebra
servikal ke enam, yaitu ketinggian tulang rawan
krikoid, tempat faring bersambung dengan esophagus. Faring terbagi
menjadi tiga, yaitu Nesofaring (di belakang
hidung), faring oralis (terletak di
belakang mulut), dan faring laryngeal
terletak di belakang laring (Pearce, 2006).
Eshofagus (kerongkongan) merupakan saluran
yang menghubungkan tekak dengan lambung. Eshofagus sebuah tabung berotot yang
panjang ± 25 cm terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung.
Setelah melalui thorax menembus diafragma, untuk masuk ke dalam abdomen dan
menyambung dengan lambung. Esofagus berdinding 4 lapis, di sebelah luar terdiri
dari jaringan ikat yang merenggang, sebuah lapisan otot yang terdiri dari 2
lapis serabut otot (Pearce, 2006).
Lambung (gaster)
merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di
daerah epigaster. Lambung terdiri dari lapisan bagian atas fundus arteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium ilori,
terletak di bawah diafragma, di depan pankreas dan limfa, menempel di sebelah
kiri fundus uteri. Sekresi getah lambung mulai terjadi ketika makan. Lambung
akan terangsang apabila melihat makanan dan mencium baunya. Rasa makanan akan
merangsang sekresi lambung karena kerja syaraf menimbulkan rangsangan kimiawi
yang menyebabkan dinding lambung melepaskan hormone yang disebut getah lambung.
Getah lambung di halangi oleh sistem syaraf simpatis yang dapat terjadi pada
waktu gangguan emosi seperti marah dan rasa takut (Syaifuudin, 2006).
Usus halus (intestinum minor) adalah
bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pylorus dan berakhir
pada sekum, panjangnya ±6 meter, merupakan saluran yang paling panjang proses
pencernaan dan arbsorbsi hasil
pencernaan yang terdiri lapisan usus halus ( lapisan mukosa{sebelah dalam},
lapisan otot melingkar {M. sirkuler}, lapisan otot memanjang {M. longitudinal}
dan lapisan serosa {sebelah luar}) (Syaifuddin, 2009).
Duodenum
adalah bagian pertama usus halus yang
25cm panjangnya, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala
pancreas. Saluran empedu dan saluran pancreas masuk ke dalam duodenum pada suatu lubang yang disebut ampula hepatopankreatika, atau ampula
Vateri, sepuluh sentimeter dari
pylorus. Yeyunum menepati dua perlima
sebelah atas dari usus halus yang selebihnya. Ileum menepati tiga perlima akhir . Fungsi usus halus adalah
mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung. Isi duodenum ialah alkali
(Pearce,2006).
Usus besar atau kolon yang kira-kira satu
setengah meter panjangnya, adalah sumbangan dari usus halus dan mulai di katup ileokolik atau ileosekal yaitu tempat sisa makanan
lewat. Refleks gastrokolik terjadi ketika
Organ
|
Cairan Pencerna
|
Reaksi
|
Enzim
|
Kerja Kimiawi oleh Enzim
|
Mulut
|
Saliva (ludah)
|
Alkali
|
Ptyalin (amilasi ludah)
|
Mengubah zat tepung
masak menjadi gula yang dapat larut (Maltosa)
|
Lambung
|
Getah lambung
|
Asam
|
1.Rennin
2.Pepsin
3.Lipase gastrik
|
1.Mengubah kasinogen
menjadi Kasein
2.Mengubah protein
menjadi Pepton
3. Memulai hidrolisis
atas lemak
|
Duodenum
|
Empedu
|
Alkali
|
Membantu kerja enzim
prankeas
Mengemulsikan lemak
|
|
Pankreas
|
Cairan pankreas
|
Alkali
|
1.tripsin
2.amilase
3.lipase
|
1.menyederhanakan
protein dan pepton menjadi polipeptida dan asam amino
2.mengubah semua gula
dan zat tepung menjadi maltose
3.menyederhanakan
lemak menjadi gliserin dan asam-lemak
|
Usus halus
|
Sukus enterikus
|
Alkali
|
1.enterokinase
2.erepsin
3.sukrosa maltase
laktasa
|
1.membekaskan trpisin
dalam cairan pancreas
2.menyederhanakan
semua zat protein menjadi asam amino
3.menyederhanakan
semua zat hidrat karbon menjadi monosakarida, glukosa, galaktosa, dan
laevalosa
|
(Pearce,
2006).
Rectum ialah
yang sepuluh sentimeter terbawah dari usus besar, dimulai pada kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran
anal yang kira-kira 3cm panjangnya. Saluran ini berakhir ke dalam anus yang
dijaga oleh otot internal dan external. Struktur kolon terdiri atas keempat
lapisan dinding yang sama seperti usus halus. Struktur rectum serupa dengan
yang pada kolon, tetapi dinding yang berotot lebih tebal dan membrane mukosanya
memuat lipatan-lipatan membujur yang disebut kolumna Morgagni. Fungsi
usus besar, ialah usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan atau absorpsi
makanan. Bila isi usus halus mencapai sekum maka semua zat makanan telah
diabsorpsi dan isinya cair. Selama perjalanan di dalam kolon isinya menjadi
makin padat karena air diabsorpsi dan ketika rectum dicapai maka feses bersifat
padat-lunak. Peristaltic di dalam kolon sangat lamban. Diperlukan waktu kira-kira enam belas sampai dua puluh
jam bagi isinya untuk mencapai flexura sigmoid.
Peritoneum ialah membrane serosa
rangkap yang terbesar di dalam tubuh. Peritoneum
terdiri atas dua bagian utama, yaitu peritoneum
parietal, yang melapisi dinding
rongga abdominal, dan peritoneum uiseral yang menyelaputi semua organ
yang berada di dalam rongga itu. Ruang yang bisa terdapat du antara dua lapis
ini disebut ruang peritoneal atau kantong peritoneum. Pada orang laki-laki
berupa kantong tertutup; pada orang perempuan saluran telur (tuba Fallopi)
membuka masuk ke dalam rongga peritoneum. Banyak lipatan atau kantong terdapat
di dalam peritoneum; sebuah lipatan besar atau omentum mayor yang kaya akan lemak bergantungan di sebelah dapan
lambung (Syaifuddin, 2009)
Amilum
merupakan bahan cadangan yang paling menonjol pada tumbuh-tumbuhan .Pada
umumnya amilum ini terdapat sebagai butiran yang dapat berwujud bola,lensa atau
telur dan mempunyai struktur berlapis yang jelas.Amilum tumbuh-tumbuhan
tersusun dari kedua glukosa yaitu amilosa (15-27) dan amilopektin.Jenis-jenis
amilum ini berbagai sumber menunjukkan perbedaan nyata mengenai percabangan,derajat
polimerasi dan sifat-sifat lain (Priatna, 2009).
Amilum adalah
polimer dari Glukosa . Pada tumbuh-tumbuhan Amilum tersusun dari bahan glukan
yaitu Amilosa yang terdiri dari rantai-rantai beberapa ratus unit glukosa
(disebut juga redido ) yang linier dan tak bercabang,dapat larut dalam air
panas tanpa pengembangan dan bertanggung jawab untuk warna khas biru iodium.Dan
yang kedua adalah amilopektin terdiri dari rantai-rantai bercabang,dapat larut
dalam air .Dalam rantai-rantai yang bercabang banyak dapat mengembang dalam air
dan dalam pemanasan terbentuk lem amilum ,dengan iod amilopektin berwarna
lembayung atau coklat (Priatna, 2009).
Hewan penyimpan kelebihan glukosa
dengan mempolimerisasikannya untuk membentuk glikogen struktur glikogen sama
dengan struktur amilopektin ,tetapi cabangnnya pada glikogen lebih pendek dan
lebih banyak (Priatna, 2009).
D.
Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum
ini adalah
·
Alat peraga sistem
pencernaan
·
Cawan uji porselen
·
Pipet tetes
·
Buku petunjuk praktikum
dan buku kerja
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini adalah
·
Nasi, roti, kentang
·
Larutan lugol
·
Larutan fehling A dan B
( Benedict )
E.
SKEMA
KERJA
1. Pengamatan
Anatomi Sistem Pencernaan pada Manusia
![]() |
2.
Pengamatan
kerja enzim pencernaan

![]() |
|||
![]() |
F.
HASIL
PENGAMATAN
1.
A.
Pengamatan Anatomi Sistem Pencernaan pada Manusia
![]() |
B.
Pengamatan Anatomi Sistem Pencernaan berdasarkan Literatur
|
2. Pengamatan Kerja Enzim
Bahan
|
Sebelum
Dikunyah
|
Sesudah
dikunyah
|
||
Uji
Amilum
|
Uji
Glukosa
|
Uji
Amilum
|
Uji
Glukosa
|
|
Nasi
|
Hitam
|
-
|
-
|
Biru keunguan
|
Roti
|
Hitam
|
-
|
-
|
Biru Keunguan
|
Kentang
|
Sangat Hitam
|
-
|
-
|
Kuning kemerahan
|
Tahu Goreng
|
Coklat
|
-
|
-
|
Tidak berwarna
|
Buah
|
Coklat
|
-
|
-
|
Tidak Berwarna
|
G. PEMBAHASAN
Enzim
pencernaan adalah substansi di perut
dan sistem
pencernaan
yang memecah makanan,
misalnya pepsin adalah sebuah enzim
di lambung yang memecah protein, lipase
untuk memecah lemak, amilase
memecah karbohidrat, di samping itu juga terdapat getah lambung
yang berupa asam
klorida (HCl) yang diproduksi oleh sel-sel
mukosa.
Terdapat juga enzim dari hati dan pankreas yang membantu pencernaan, contohnya
katalase yang dikeluarkan hati untuk menetralkan racun (Karnoto,
2012).
Enzim
pada sistem pencernaan :
-
Mulut
:
- Enzim Ptialin - Mengubah amilum menjadi maltose
-
Lambung
:
- Enzim Pepsin - Mengubah protein menjadi pepton
- Enzim Renin - Mengubah kaseinogen menjadi kasein (protein susu) & mengendapkan kasein susu.
- Enzim Lipase Gastrik - Mengubah trigliserida menjadi asam lemak
- Asam Klorida (HCL) - Membunuh bakteri atau kuman dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
-
Pankreas
:
- Enzim Amilase - Mengubah amilum menjadi maltosa & glukosa
- Enzim Lipase Steapsin - Mengemulsi Lemak menjadi asam lemak & gliserol
- Enzim Tripsin - Mengubah protein (pepton) menjadi polipeptida (asam amino)
Kelenjar usus
- Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan dalam saluran pankreas
- Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa
- Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa
- Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa
- Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino
- Enzim Lipase Usus berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan Gliserol
- Enzim Erepsin/dipeptidase berfungsi untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
- Enzim Disakarase berfungsi untuk mengubah disakarida menjadi monosakarida
(Karnoto, 2012).
No
|
Bahan makanan
|
Sebelum ditetesi
lugol
|
Setelah ditetesi
lugol
|
keterangan
|
1.
|
Nasi
|
Putih
|
Hitam
|
Warna nasi yang telah
ditetesi lugol berubah menjadi warna hitam, itu berarti nasi memiliki
kandungan amilum yang cukup tinggi
|
2.
|
Roti
|
Putih
|
Hitam
|
Warna roti yang telah
ditetesi lugol berubah menjadi warna hitam, itu berarti roti memiliki
kandungan amilum yang cukup tinggi
|
3.
|
Kentang
|
Cream
/ coklat kekuningan
|
Sangat
hitam
|
Warna kentang yang
telah ditetesi lugol berubah menjadi warna sangat hitam, itu berarti kentang
memiliki kandungan amilum yang sangat tinggi
|
4.
|
Tahu
goreng
|
Putih
|
Coklat
|
Warna tahu yang telah
ditetesi lugol berubah menjadi warna coklat, itu berarti tahu tidak memiliki
kandungan amilum, melainkan tahu memiliki kandungan protein.
|
5.
|
Buah
melon
|
Hijau
|
Coklat
|
Warna melon yang
telah ditetesi lugol berubah menjadi warna coklat, itu berarti melon tidak
memiliki kandungan amilum, melainkan tahu memiliki kandungan glukosa.
|
Berdasarkan hasil pengamatan diatas,
makanan yang terdapat amilum dan glukosa ialah nasi, roti, kentang. Karena pada
uji amilum menggunakan indikator lugol (iodium) berubah warna menjadi warna hitam
pada bahan makanan sebelum dikunyah. Hal ini sesuai dengan literatur dari
Poedjiadi (1994) yaitu, Iodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung karbohidrat atau tidak. Amilum salah satu kabohidrat yang terdiri
atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa yaitu
amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin. .Bila makanan yang kita
tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin
hitam, berarti makanan tersebut banyak mengandung karbohidrat.
Menurut Keenan (1986) untuk mengetahui
kandungan gula pereduksi dalam karbohidrat, memerlukan uji fehling. Gula
pereduksi adalah karbohidrat yang dapat mereduksi senyawa pengoksidasi lemah
seperti Cu dalam pereaksi fehling agar berfungsi sebagai gula pereduksi
karbohidrat harus mempunyai fungsi aldehid atau gugus fungsi hemiasetal yang
dapat membuka menjadi aldehid. Hasil uji positif apabila dalam suatu sampel
terbentuk endapan merah bata. Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, hasil uji bahan makanan dengan fehling A dan
fehling B tidak bereaksi dan tidak membentuk endapan bata merah, kemungkinan
disebabkan kandungan fehling yang dibuat sudah kadaluarsa dan enzim ptyalin
pada mulut tidak bekerja, sehingga kandungan uji bahan makanan tidak bereaksi.
Enzim ptyalin pada mulut tidak bekerja sehingga tidak dapat mengubah bahan
makanan yang mengandung amilum menjadi maltose.
H.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan dimulai dari mulut,
faring (tekal), lambung, usus halus, usus besar, rectum, dan anus. Pada sistem
pencernaan kerjanya dipengaruhi oleh enzim,
contohnya ialah enzim ptialin
pada mulut yang dapat mengubah amilum menjadi maltosa. Uji amilum diketahui
dengan indicator iodium atau lugol jika ditetesi indicator tersebut berwarna
hitam, atau ungu. Dan adanya kandungan glukosa yang diuji dengan larutan
fehling apabila ditetesi indikator terdapat endapan merah bata.
I.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Karnoto, Bambang. 2012.
Seri Pendalaman Materi Plus. Erlangga, Jakarta.
·
Keenan. 1986. Kimia Untuk Universitas Edisi 6 Jilid I.
Erlangga, Jakarta.
·
Pearce, E. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
·
Poedjiadi ,Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas
Indonesia Press, Jakarta.
·
Priatna, D. R. 2009.Biologi umum. Bumi Aksara, Jakarta.
·
Syaifuddin, 2006. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa
Keperawatan Edisi 2. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
·
Syaifuddin, 2009. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan Edisi 3. Buku Kedokteran EGC, Jakarta.